Jakarta - Internet telah menjadi sebuah dunia tersendiri yang mampu membuat banyak orang tertarik, termasuk anak-anak. Segala macam informasi dapat dijumpai di dunia maya, mulai dari yang baik hingga berbahaya.
Perlu ada pemilahan mana konten yang layak dan tidak untuk konsumsi anak-anak. Konten informasi yang tidak layak ini berpotensi membahayakan sehingga internet menjadi sebuah dunia sekaligus sumber informasi yang berbahaya jika digunakan secara tidak semestinya dan tanpa pengawasan langsung dari orang tua.
Konten yang tidak layak untuk anak-anak di antaranya yaitu konten pornografi, kekerasan, obat-obat terlarang, perjudian, dan lainnya. Menurut perusahaan keamanan Eset, berdasarkan hasil riset yang dilakukan ada 1 dari 7 orang anak berusia antara 10 sampai 17 tahun yang mengalami pelecehan seksual dalam bentuk ajakan untuk melakukan seks secara online.
Hal ini biasanya terjadi melalui media chatting, dan hanya dengan pencarian sederhana dengan menggunakan search engine, sudah mampu membuka 200 juta halaman porno di internet. "Kondisi demikian memunculkan kepedulian di Eset, pencipta keamanan komputer kelas dunia yang berkantor pusat di Slowakia, sehingga kemudian melibatkan para orang tua sebagai sumber data untuk mengetahui potensi bahaya internet terhadap anak-anak," tukas Eset, dalam keterangannya, Kamis (25/8/2011).
Para pengguna internet terutama orang tua di dunia banyak yang merasa khawatir terhadap potensi-potensi bahaya yang dihadapi oleh anak-anak saat mereka berinternet. Menurut temuan yang diperoleh Online Security Brand Tracker, sebuah lembaga riset yang terlibat dalam melakukan proyek penelitian bersama dengan InSites Consulting (April - May 2011), lebih dari separuh pengguna internet atau sekitar (53,7%) menilai kerentanan anak-anak terhadap paparan konten yang tidak layak merupakan ancaman yang besar.
Dimana 25,9% di antaranya menganggap sebagai ancaman terbesar, 14,6% menilainya sebagai ancaman yang sangat besar sementara 13,2% lainnya mengatakan sebagai ancaman yang cukup besar. "Ada beberapa prosedur keamanan sederhana yang harus dipahami oleh orang tua dan anak-anak yang ditujukan untuk menjauhkan anak-anak dari resiko bahaya selagi mereka berselancar di internet," imbuh Sebastian Bortnik, Awareness and Research Coordinator di Eset Center, Buenos Aires, Argentina.
0 komentar:
Posting Komentar